Struktur
|
Cerpen 1: JURU MASAK
|
Cerpen 2: BANUN
|
1. Abstraksi
|
Diceritakan seorang juru masak yang sangat terkenal bernama Makaji.
|
Memperkenalkan tokoh Banun seorang makhluk yang kikir. Tak ada satu orang pun yang mampu menandingi kekikirannya.
|
2. Orientasi
|
Latar tempat terjadi di Lareh Panjang, latar waktu ketika pesta pernikahan Gentasari dengan Rustamadji dengan latar suasananya yaitu menegangkan karena bukan Makaji yang meracik bumbu makanannya sehingga banyak yang protes dan kecewa.
|
Latar tempat terjadi di sebuah perkampungan lereng bukit yang tanahnya subur dan merupakan penghasil padi nomor satu. Ada bebrapa nama Banun dengan sifat yang berbeda-beda di desa tersebut.
|
3. Komplikasi
|
a. Azrial meminta Makaji untuk tinggal bersamanya di Jakarta.
b. Makaji bersedia ikut tetapi setelah memasak untuk hajatan anak Mangkudun.
c. Azrial teringat ketika hubungannya dengan Renggogeni tidak direstui oleh Mangkudun.
|
a. Banun tidak mau membeli minyak tanah, dia memilih memakai tungku untuk alat memasak.
b. Banun memiliki pedoman hidup bahwa kata “tani” merupakan penyempitan dari “tahani” yang berarti menahan diri untuk tidak membeli segala sesuatu yang diperoleh dari bercocok tanam.
c. Palar yang tidak mau bekerja keras hingga dia harus bangkrut.
d. Palar mengantarkan anaknya Rustam untuk meminang Rimah, anak Banun namun ditolak oleh Binun sendiri.
e. Palar melamar Banun tapi ditolaknya mentah-mentah.
|
4. Evaluasi
|
Azrial memilih untuk merantau setelah Mangkudun mencaci maki dirinya dan keluarganya.
|
Akhirnya Palar menggunakan berbagai siasat agar Banun termaklumatkan sebagai wanita paling kikir dan membuatnya malu seumur hidup.
|
5. Resolusi
|
Azrial bekerja keras sehingga dia menjadi seorang pengusaha yang sukses. Namun, dia masih saja membujang karena masih mencintai Renggogeni dan menyimpan harapan untuk kembali merajut asmara.
|
Anak-anak Banun menyesali sikap ibunya pada masa lalu yang membuat Palar sakit hati hingga membuatnya dendan dan membuat Banun dijuluki Banun Kikir.
|
6. Koda
|
Makaji memutuskan untuk ikut pergi bersama Azrial saat pesta pernikahan Renggogeni. Namun Renggogeni paham bahwa hati Azrial sakit karena mendengarnya akan dipersunting lelaki lain.
|
Banun menolak pinangan Palar dan anaknya karena dia paham bagaiman watak Palar yang tak mau bekerja keras. Sikap Palar yang terlalu pasrah menjual sawah-sawahnya dianggap Banun sebagai penghinaan pada jalan hidup orang tani.
|
Menggunakan Majas
|
1. Majas personifikasi:
Masakannya tak mengenyangkan tak mengundang selera.
2. Majas metafora:
Ia dijuluki tuan tanah.
3. Majas hiperbola:
Adik-adiknya sudah terbang hambur pula ke negeri orang.
4. Majas sinestesia:
Meski sepahit empedu tidak pula buru-buru dimuntahkannya, mesti matang ia menimbang.
5. Majas simile:
Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu.
|
1. Majas hiperbola :
Kuping anak gadis Banun itu panas karena gunjingan perihal Banun Kikir tiada kunjung reda.
2. Majas metafora :
Palar menyampaikan niatnya hendak mempersunting janda kembang itu.
3. Majas simile :
Perempuan ringkih yang punggungnya telah melengkung serupa sabut kelapa.
4. Majas retorik :
Apalah guna insinyur pertanian bila tidak mengamalkan laku orang tani?
|
Unsur Intrinsiks
| ||
Amanat
|
1. Kita harus dapat melupakan dan merelakan orang yang kita sayang walaupun terkadang terasa sakit.
2. Jangan membeda-bedakan orang yang hendak kita bantu.
3. Kita harus bekerja keras bila kita ingin sukses.
|
1. Janganlah jadi orang yang terlalu kikir.
2. Kita boleh saja hemat tapi jangan berlebihan.
3. Kita harus bekerja keras bila kita ingin sukses.
4. Jangan mudah emosi dan jangan pendendam.
|
Nilai
|
1. Nilai moral:
Tidak diskriminatif, sombong, tidak ingkar janji, kerja keras, jujur, tanggung jawab.
2. Nilai budaya:
Merantau, perjodohan, kenduri, perhelatan.
|
1. Nilai moral:
Kikir, gengsi, sombong, tegas, penyayang, keras kepala, malas, kerja keras.
2. Nilai sosial:
Meminjami uang kepada orang lain.
3. Nilai budaya:
bercocok tanam, meminang gadis yang ingin dinikahi.
|
Sudut pandang
|
Sudut pandang orang ketiga serbatahu.
|
Sudut pandang orang ketiga serbatahu.
|
Penokohan
|
Penokohan langsung dan tidak langsung.
Makaji : tidak diskriminatif, langsung dijelaskan oleh pengarang
Azrial : pekerja keras dan gigih, langsung dijelaskan oleh pengarang. Taat, jujur dan bertanggung jawab (penilaian tokoh lain).
|
Penokohan langsung dan tidak langsung.
Banun : kikir, langsung dijelaskan oleh pengarang
Palar : pendendam, melalui tindakan
|
PERSAMAAN
1. Menggunakan majas
2. Menggunakan struktur yang sesuai dengan kaidah cerpen.
3. Sudut pandang orang ketiga serbatahu.
4. Terdapat nilai moral: pekerja keras.
5. Amanat : Kita harus bekerja keras bila kita ingin sukses.
6. Penokohan langsung dan tidak langsung.
Tags : Bahasa Indonesia
sangat lengkap sekali bung, baca juga pos saya http://vracarsa.blogspot.co.id/2016/06/struktur-dan-kaidah-teks-cerpen.html semoga bisa menambahkan
ReplyDelete