Coba Buka!!

Wednesday, 19 May 2021

Menganalisis Teks Eksposisi Tema Transportasi

KEMACETAN MENINGKAT DI KOTA-KOTA BESA

Oleh : Ario Chandra Purpratama

    Transportasi merupakan proses perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain  (Wahab & Andika, 2019). Transportasi memiliki peran yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek sosial, aspek pertahanan dan aspek keamanan. Selain itu, transportasi juga memudahkan kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari terutama dalam mobilitas. Namun, seiring perkembangan zaman, mobilitas mengalami peningkatan akibat kebutuhan manusia yang semakin meningkat dirasa berdampak pada kemacetan lalu lintas. Kita bisa rasakan bahwa titik kemacetan yang terjadi di kota-kota besar bertambah banyak. Kemacetan yang terjadi biasanya diakibat oleh penggunaan kendaraan pribadi yang semakin meningkat, ukuran kapasitas jalan, pengguna jalan yang tidak menaati aturan, dan pembangunan proyek yang sedang berjalan.

    Kita bisa melihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua mengalami peningkatan. Di buktikan dari data Badan Statistika, jumlah kendaraan sepeda motor pada tahun 2016 mencapai 94.531.510 meningkat pada tahun 2018 mencapai 106.657.952 (BPS, 2018). Peningkatan pemilikan seperda motor tersebut menjadikan faktor utama kemacetan lalu lintas. Di kota-kota besar di Indonesia kemacetan didominasi oleh kendaraan pribadi, begitu juga disetiap lampu lalu lintas (traffic light) jumlah kendaraan roda dua sangat mendominasi. Berdasarkan pengamatan di lapangan jumlah kendaraan roda dua bisa mencapai ratusan menumpuk di lampu lalu lintas. Bagi pengguna kendaraan roda dua, mereka enggan menggunakan angkutan umum dan lebih memilih menggunakan sepeda motor karena alasan lebih praktis, hemat dan lebih cepat sampai ditujuan, dengan mengabaikan faktor keamanan dan keselamatannya.

    Ukuran kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan juga menjadi penyebab kemacetan lalu lintas yang kita rasakan. Hal tersebut karena kapasitas jalan tidak bisa menampung semua kendaraan yang ada, sehingga kemacetan pun tak bisa dihindari. Di kota-kota besar yang memiliki jalan yang sempit memang kesulitan jika jalan harus diperbesar karena kekurangan lahan. Kekurangan lahan untuk jalan disebabkan lahan telah dipakai oleh gedung-gedung. Oleh sebab itu,  penambahan lebar ruas jalan di sekitar kita sangat lambat, beberapa penelitian menyatakan bawah kecepatan menambah ruas sangat lambat hanya 0,01% per tahun akibatnya lebar jalan yang tidak maksimal (Rozari & Wibowo, 2015). Selain itu, design U-Turn (Putar Balik) pada jalan yang sepit juga mengakibatkan penumpukan antrian untuk kendaraan putar balik.

    Masyarakat sebagai pengguna jalan (road user) baik sebagai pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki juga ambil peran daam faktor penyebab kemacetan. Pengguna jalan sudah jelas diatur dalam UU No. 22 tahun 2009. Namun, masih banyak pengguna jalan yang tidak disiplin dan tidak taat aturan. Jika kita sebagai pengguana jalan tidak patuh terhadap ramburambu lalu lintas yang ada, kita secara tidak langusung  menyebabkan kemacetan yang merugikan orang lain. Biasanya perilaku pengguna jalan yang melanggar batas kecepatan yang diijinkan, penggunaan lampu belok kanan atau belok kiri, menaikkan atau menurunkan penumpang pada tempatnya, melanggar marka jalan, melawan arus, ngetem di, sembarang tempat, dan lain sebagainya selain mengakibatkan keamcetan juga mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

    Pembangunan proyek yang sedang berlangsung pasti mempengaruhi lingkungan sekitar terutama penggunaan jalan. Kendaraan proyek yang lalu lalang dan antrian bokar muat bahan material biasanya memadati di jalan. Pembangunan proyek biasanya berfokus pada kota-kota besar seperti MRT, LRT, Flyover, Underpass dan Trotoar. Kemacetan terjadi bukan hanya pada lokasi tempat proyek dikerjakan, tetapi juga berdampak ke jalan lainnya di luar lingkungan pembangunan proyek yang berlangsung. Sebenernya tidak hanya proyek-proyek yang besar tetapi proyek yang kecil seperti galian kabel listrik milik PLN dan galian air di sepanjang jalan raya yang belum rampung juga merupakan salah satu penyebab kemacetan. Pembangunan proyek memang tidak bisa sepenuhnya kita salahkan karena pembangunan tersebut juga meningkatkan insfrastruktur yang ada dan mungkin juga proyek pembangunan untuk mengurai kemacetan.

    Agaknya jelaslah bagi kita semua bahwa kemacetan terutama di kota-kota besar semakin meningkat. Jika keadan seperti ini kita biarkan maka akan semakin meningkat dan semakin banyak titik-titik kemacetan yang terjadi. Peran pemerintah sangatlah dibutuhkan. Pembentukan dan perubahan regulasi-regulasi yang baru dapat menjadi solusi. Selain itu, inovasi-inovasi berkaitan dengan insfrastruktur juga harus ditambahkan. Sebenernya, semua ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja. Peran kita sebagai pengguna jalan juga sangatlah penting apalagi peningkatan kendaraan pribadi diakibatkan oleh pengguna jalan dan juga sikap-sikap kita dalan mengunakan jalan juga harus lebih bijak. Jika kita dan pemerintah dapat bekerja sama dengan baik diharapkan dapat menyelesaikan masalah kemacetan yang ada. 

Teks Eksposisi

1) “tesis+pokok argumentasi^kelas-kelas^kesimpulan”atau

(2) “tesis^argumentasi^reiterasi”

 

KEMACETAN MENINGKAT DI KOTA-KOTA BESAR

Oleh : Ario Chandra Purpratama

Tesis + pokok argumentasi

1Transportasi merupakan proses perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain  (Wahab & Andika, 2019). Transportasi memiliki peran yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek sosial, aspek pertahanan dan aspek keamanan. Selain itu, transportasi juga memudahkan kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari terutama dalam mobilitas. Namun, seiring perkembangan zaman, mobilitas mengalami peningkatan akibat kebutuhan manusia yang semakin meningkat dirasa berdampak pada kemacetan lalu lintas. Kita bisa rasakan bahwa titik kemacetan yang terjadi di kota-kota besar bertambah banyak. Kemacetan yang terjadi biasanya diakibat oleh penggunaan kendaraan pribadi yang semakin meningkat, ukuran kapasitas jalan, pengguna jalan yang tidak menaati aturan, dan pembangunan proyek yang sedang berjalan.

Kelas 1/

Argumentasi 1

2Kita bisa melihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua mengalami peningkatan. Di buktikan dari data Badan Statistika, jumlah kendaraan sepeda motor pada tahun 2016 mencapai 94.531.510 meningkat pada tahun 2018 mencapai 106.657.952 (BPS, 2018). Peningkatan pemilikan seperda motor tersebut menjadikan faktor utama kemacetan lalu lintas. Di kota-kota besar di Indonesia kemacetan didominasi oleh kendaraan pribadi, begitu juga disetiap lampu lalu lintas (traffic light) jumlah kendaraan roda dua sangat mendominasi. Berdasarkan pengamatan di lapangan jumlah kendaraan roda dua bisa mencapai ratusan menumpuk di lampu lalu lintas. Bagi pengguna kendaraan roda dua, mereka enggan menggunakan angkutan umum dan lebih memilih menggunakan sepeda motor karena alasan lebih praktis, hemat dan lebih cepat sampai ditujuan, dengan mengabaikan faktor keamanan dan keselamatannya.

Kelas 2/

Argumentasi 2

3Ukuran kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan juga menjadi penyebab kemacetan lalu lintas yang kita rasakan. Hal tersebut karena kapasitas jalan tidak bisa menampung semua kendaraan yang ada, sehingga kemacetan pun tak bisa dihindari. Di kota-kota besar yang memiliki jalan yang sempit memang kesulitan jika jalan harus diperbesar karena kekurangan lahan. Kekurangan lahan untuk jalan disebabkan lahan telah dipakai oleh gedung-gedung. Oleh sebab itu,  penambahan lebar ruas jalan di sekitar kita sangat lambat, beberapa penelitian menyatakan bawah kecepatan menambah ruas sangat lambat hanya 0,01% per tahun akibatnya lebar jalan yang tidak maksimal (Rozari & Wibowo, 2015). Selain itu, design U-Turn (Putar Balik) pada jalan yang sepit juga mengakibatkan penumpukan antrian untuk kendaraan putar balik.

Kelas 3/

Argumentasi 3

4Masyarakat sebagai pengguna jalan (road user) baik sebagai pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki juga ambil peran daam faktor penyebab kemacetan. Pengguna jalan sudah jelas diatur dalam UU No. 22 tahun 2009. Namun, masih banyak pengguna jalan yang tidak disiplin dan tidak taat aturan. Jika kita sebagai pengguana jalan tidak patuh terhadap rambu-rambu lalu lintas yang ada, kita secara tidak langusung  menyebabkan kemacetan yang merugikan orang lain. Biasanya perilaku pengguna jalan yang melanggar batas kecepatan yang diijinkan, penggunaan lampu belok kanan atau belok kiri, menaikkan atau menurunkan penumpang pada tempatnya, melanggar marka jalan, melawan arus, ngetem di, sembarang tempat, dan lain sebagainya selain mengakibatkan keamcetan juga mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Kelas 4/
Argumentasi 4

5Pembangunan proyek yang sedang berlangsung pasti mempengaruhi lingkungan sekitar terutama penggunaan jalan. Kendaraan proyek yang lalu lalang dan antrian bokar muat bahan material biasanya memadati di jalan. Pembangunan proyek biasanya berfokus pada kota-kota besar seperti MRT, LRT, Flyover, Underpass dan Trotoar. Kemacetan terjadi bukan hanya pada lokasi tempat proyek dikerjakan, tetapi juga berdampak ke jalan lainnya di luar lingkungan pembangunan proyek yang berlangsung. Sebenernya tidak hanya proyek-proyek yang besar tetapi proyek yang kecil seperti galian kabel listrik milik PLN dan galian air di sepanjang jalan raya yang belum rampung juga merupakan salah satu penyebab kemacetan. Pembangunan proyek memang tidak bisa sepenuhnya kita salahkan karena pembangunan tersebut juga meningkatkan insfrastruktur yang ada dan mungkin juga proyek pembangunan untuk mengurai kemacetan.

 

Kesimpulan/

Reiterasi

6Agaknya jelaslah bagi kita semua bahwa kemacetan terutama di kota-kota besar semakin meningkat. Jika keadan seperti ini kita biarkan maka akan semakin meningkat dan semakin banyak titik-titik kemacetan yang terjadi. Peran pemerintah sangatlah dibutuhkan. Pembentukan dan perubahan regulasi-regulasi yang baru dapat menjadi solusi. Selain itu, inovasi-inovasi berkaitan dengan insfrastruktur juga harus ditambahkan. Sebenernya, semua ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja. Peran kita sebagai pengguna jalan juga sangatlah penting apalagi peningkatan kendaraan pribadi diakibatkan oleh pengguna jalan dan juga sikap-sikap kita dalan mengunakan jalan juga harus lebih bijak. Jika kita dan pemerintah dapat bekerja sama dengan baik diharapkan dapat menyelesaikan masalah kemacetan yang ada.

 

Daftar Pustaka

BPS.go.id. 2018. “Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis, 1949-2018”. Diakses pada 5 Februari 2021, dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1133.

Rozari, A., & Wibowo, Y, H. 2015. “Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Utama Kota Surabaya”. Dalam Jurnal Penelitian Administrasi Publik, Vol. 1, No. 01.

Wahab, W., & Andika, P. 2019. “Studi Analisis Pemilihan Moda Transportasi Umum Darat di Kota Padang Antara Kereta Api dan Bus Damri Bandara Internasional Minangkabau”. Dalam  Jurnal Teknik Sipil ITP, Vol. 6, No.1, Januari 2019.

1 comment:

  1. Casino at Wild West Slot Machines - JamBase
    Play the latest Wild West themed slot machine machines at 성남 출장마사지 JamBase. Enjoy a great deal of 충청북도 출장샵 fun 광양 출장마사지 in one of our 서귀포 출장마사지 760+ slot 군산 출장마사지 machine game locations right here!

    ReplyDelete