Coba Buka!!

Thursday, 20 November 2014

Perbandingan Teks Cerpen Juru Masak "Makaji" dan Banun Kikir


Struktur
Cerpen  1: JURU MASAK
Cerpen 2: BANUN
1.      Abstraksi
Diceritakan seorang juru masak yang sangat terkenal bernama Makaji.
Memperkenalkan tokoh Banun seorang makhluk yang kikir. Tak ada satu orang pun yang mampu menandingi kekikirannya.
2.      Orientasi
Latar tempat terjadi di Lareh Panjang, latar waktu ketika pesta pernikahan Gentasari dengan Rustamadji dengan latar suasananya yaitu menegangkan karena bukan Makaji yang meracik bumbu makanannya sehingga banyak yang protes dan kecewa.
Latar tempat terjadi di sebuah perkampungan lereng bukit yang tanahnya subur dan merupakan penghasil padi nomor satu. Ada bebrapa nama Banun dengan sifat yang berbeda-beda di desa tersebut.
3.      Komplikasi
a.       Azrial meminta Makaji untuk tinggal bersamanya di Jakarta.
b.      Makaji bersedia ikut tetapi setelah memasak untuk hajatan anak Mangkudun.
c.       Azrial teringat ketika hubungannya dengan Renggogeni tidak direstui oleh Mangkudun.

a.       Banun tidak mau membeli minyak tanah, dia memilih memakai tungku untuk alat memasak.
b.      Banun memiliki pedoman hidup bahwa kata “tani” merupakan penyempitan dari “tahani” yang berarti menahan diri untuk tidak membeli segala sesuatu yang diperoleh dari bercocok tanam.
c.       Palar yang tidak mau bekerja keras hingga dia harus bangkrut.
d.      Palar mengantarkan anaknya Rustam untuk meminang Rimah, anak Banun namun ditolak oleh Binun sendiri.
e.       Palar melamar Banun tapi ditolaknya mentah-mentah.  
4.      Evaluasi
Azrial memilih untuk merantau setelah Mangkudun mencaci maki dirinya dan keluarganya. 
Akhirnya Palar menggunakan berbagai siasat agar Banun termaklumatkan sebagai wanita paling kikir dan membuatnya malu seumur hidup.
5.      Resolusi
Azrial bekerja keras sehingga dia menjadi seorang pengusaha yang sukses. Namun, dia masih saja membujang karena masih mencintai Renggogeni dan menyimpan harapan untuk kembali merajut asmara.
Anak-anak Banun menyesali sikap ibunya pada masa lalu yang membuat Palar sakit hati hingga membuatnya dendan dan membuat Banun dijuluki Banun Kikir.
6.      Koda
Makaji memutuskan untuk ikut pergi bersama Azrial saat pesta pernikahan Renggogeni. Namun Renggogeni paham bahwa hati Azrial sakit karena mendengarnya akan dipersunting lelaki lain.
Banun menolak pinangan Palar dan anaknya karena dia paham bagaiman watak Palar yang tak mau bekerja keras. Sikap Palar yang terlalu pasrah menjual sawah-sawahnya dianggap Banun sebagai penghinaan pada jalan hidup orang tani.
Menggunakan Majas
1.      Majas personifikasi:
Masakannya tak mengenyangkan tak mengundang selera.
2.      Majas metafora:
Ia dijuluki tuan tanah.
3.      Majas hiperbola:
Adik-adiknya sudah terbang hambur pula ke negeri orang.
4.      Majas sinestesia:
Meski sepahit empedu tidak pula buru-buru dimuntahkannya, mesti matang ia menimbang.
5.      Majas simile:
Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu.
1.      Majas hiperbola :
       Kuping anak gadis          Banun itu panas karena  gunjingan perihal Banun Kikir tiada kunjung reda.
2.      Majas metafora :
       Palar menyampaikan niatnya hendak mempersunting janda kembang itu.
3.      Majas simile :
       Perempuan ringkih yang punggungnya telah melengkung serupa sabut kelapa.
4.      Majas retorik :
       Apalah guna insinyur pertanian bila tidak mengamalkan laku orang tani?

Unsur Intrinsiks


Amanat
1.      Kita harus dapat melupakan dan merelakan orang yang kita sayang walaupun terkadang terasa sakit.
2.      Jangan membeda-bedakan orang yang hendak kita bantu.
3.      Kita harus bekerja keras bila kita ingin sukses.
1.      Janganlah jadi orang yang terlalu kikir.
2.      Kita boleh saja hemat tapi jangan berlebihan.
3.      Kita harus bekerja keras bila kita ingin sukses.
4.      Jangan mudah emosi dan jangan pendendam.
Nilai
1.      Nilai moral:
Tidak diskriminatif, sombong, tidak ingkar janji, kerja keras, jujur, tanggung jawab.
2.      Nilai budaya:
Merantau,  perjodohan, kenduri, perhelatan.
1.      Nilai moral:
Kikir, gengsi, sombong, tegas, penyayang, keras kepala, malas, kerja keras.
2.      Nilai sosial:
Meminjami uang kepada orang lain.
3.      Nilai budaya:
bercocok tanam, meminang gadis yang ingin dinikahi.
Sudut pandang
Sudut pandang orang ketiga serbatahu.
Sudut pandang orang ketiga serbatahu.
Penokohan
Penokohan langsung dan tidak langsung.
Makaji : tidak diskriminatif, langsung dijelaskan oleh pengarang
Azrial : pekerja keras dan gigih, langsung dijelaskan oleh pengarang. Taat, jujur dan bertanggung jawab (penilaian tokoh lain).
Penokohan langsung dan tidak langsung.
Banun : kikir, langsung dijelaskan oleh pengarang
Palar : pendendam, melalui tindakan





PERSAMAAN
1.      Menggunakan majas
2.      Menggunakan struktur yang sesuai dengan kaidah cerpen.
3.      Sudut pandang orang ketiga serbatahu.
4.      Terdapat nilai moral: pekerja keras.
5.      Amanat : Kita harus bekerja keras bila kita ingin sukses.
6.      Penokohan langsung dan tidak langsung.

Tags : Bahasa Indonesia


Monday, 3 November 2014

Cerpen Membangun, Cerpen Menginspirasi, Cerpen Pengusaha

Rasti Hartika Si Pengusaha Muda
Karya : Ario Chandra Purpratama

Siapa yang tidak tahu Rasti Hartika? Pengusaha mudah yang telah sukes merintis usahanya dari nol. Rasti Hartika telah menambah deretan pengusaha sukses di Indonesia. Bukan hal yang mudah ia mencapai semua itu. Sebab, banyak kekgagalan yang ia alami. Sehingga menjadi cahya yang terang untuk membuka harapan yang lebih baik.
Rasti Hartika adalah anak sulung dari lima bersaudara. Mungkin ia kurang beruntung menjadi anak sulung bukan karena ia tidak di pedulikan oleh orang tuanya tetapi, ia harus mengalah kepada adik-adiknya. Rasti sering di pangil “Nanda” sebagai panggilan sayang dari keluarganya.Rasti dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang mempunyai kebutuhan lumayan banyak pengeluaranya. Gaji Ayahnya yang menjadi PNS dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, karena keluarga Rasti hidup di tengah-tengah kota metropolitan dengan penduduk yang memadati setiap inci kota. Di  luar segala kewajiban menjadi PNS, ayahnya juga terlibat aktif di dunia jusnalistik dan organisasi. Hal terebut mengharuskan bundanya harus membantu ayahnya menopang keuangan keluarganya dengan membuka warung kecil-kecilan. Menang hasil dari warung itu tidak seberapa tetapi, itu cukup membantu dari pada hanya mengandalkan gaji ayahnya.
Mentari menutup perlahan hari itu. Senja memerah di ufuk barat. Pertanda malam mulai datang menggantikan siang. Teriakan mesin-mesin kendaraan yang melewati mulai terdiam menjadi ketenangan. Di temani secangkir teh hangat Rasti duduk di atap rumahnya dengan kursi kayu yang sering menemaninya melamun melihat senja yang indah dan bangunan yang menjulang tinggi. Perlahan lampu-lampu mulai bekerja meratakan cahaya di setiap sudut kota menggantikan sinar mentari.
“Nanda, kamu sedang apa di situ?”, suara yang tak asing lagi bertanya kepadanya.
“Nanda, kamu sedang apa di siu?”, dua kali ayahnya memanggilnya.
“Eeee, iya Ayah. Maaf Rasti tidak mendengar. Rasti hanya sedang duduk,” ucap Rasti dengan nada kaget.
“Kamu melamun yaa, apa yang sedang Nanda pikirkan?”’, tanya ayah tercintanya.
Ayahnya mulai mendekati Rasti dan menemani duduk di dekatnya. Rasti bercerita tentang apa yang lagi dia rasakan kepada Ayahnya. Ayahnya berusaha memberi semangat. Terdengar kata yang menjadi semangat Rasti, “Nanda, kamu pasti bisa!”.
Semenjak itu, Rasti selalu teringat dengan barisan kata yang pernah menelusup ketelinganya. Kata-kata yang selalu terngiang mengusik disetiap lamunannya. Kata-kata Ayahnya itu laksana dentunan meriam yang menggoyahkan rongga dadanya. Semakin berat beban yang ia rasakan yang membuat semangat Rasti menggebu-gebu.
Baru enam bulan lalu Rasti lulus sekolah menengah atas dengan prestasi yang cukup memuaskan hati orang tuanya. Ia bersemangat untuk meneruskan kuliahnya. Rasti telah mendaftar beberapa kuliah negeri di sekitar Jawa Barat. Jurusan kedokteran adalah tujuan utamanya, karena menjadi dokter merupakan cita-citanya. Setelah melalui tes dan seleksi yang sengit, akhirnya Rasti diterima di Universitas di Jakarta Fakultas Kedokteran. Rasti pulang membawa berita baik atas keterimanya itu. Sesampainya di rumah Rasti dengan riang langsung memeluk ayah dan bundanya yang sedang duduk-duduk di depan rumahnya.
“Ayah .... Bunda... Aku diterima di Fakultas Kedokteran,” teriak Rasti dengan senyum mengembang.
Ayah dan bundanya hanya terdiam dan saling melihat satu sama lain.
“Kenapa Ayah dan Bunda Cuma terdiam?”, ucap Rasti dengan nada bingung. 
Akhirnya Bundanya Rasti angkat bicara,”Nanda Kita tak cukup uang untuk kamu masuk Fakultas Kedokteran. Sabar ya, Nak!”, ucap Bunda dengan lembut.
Ucapan Bundanya itu memukul senyum yang sedang mengembang di benaknya. Air mata mulai menggenangi kedua matanya. Rasti berlari secepat mungkin menuju kamarnya yang berada di dekat ruang tamu. Pintu tertutup keras menandakan emosinya Rasti menghadapi semua itu.
Setelah kejadian yang tak mungkin dilupakan Rasti itu. Rasti mulai menyadari perekonomian keluarganya, karena orang tuanya masih menanggung biaya sekolah keempat adiknya itu. Tetapi, kejadian itu tidak menyulutkan Rasti untuk berjuang melanjutkan kuliahnya itu. Rasti mencoba lagi untuk mendaftarkan kuliah di sekitar Jawa Barat. Ia mencoba mendaftar ke STPDN. Tetapi, ia tidak diterima lagi, bukan karena nilai akademiknya yang membuat ia tidak diterima, tetapi persyaratan yang sepele, yaitu tinggi badan. Rasti yang hanya mempunyai tinggi 160 cm itu, tidak lolos persyaratan yang mengharuskan minimal tinggi 165 cm. Memang hanya terpaut 5 cm tetapi itu tetaplah persyaratan.
Kejadian yang memilukan kembali memecah hati tegar Rasti. Bagaikan hari yang cerah datang awan yang gelap menyelimuti hari itu. Rasti memang tak bisa berbuat apa-apa. Tak henti-hentinya ayah dan bundanya Rasti mencoba menegakkaan lagi hingga kedua kaki Rasti mampu berpijak di ketinggian. Memang sulit, tetapi sebagai orang tua harus selalu menjadi mentari bagi anaknya yang selalu menyinari hari-hari yang sulit.
Hari-hari sulit itu telah berlalu, untuk mengobati luka hatinya itu, Rasti memutuskan untuk membantu bundanya menjaga warung kecil di depan rumahnya itu.    Sedikit demi sedikit Rasti mulai mngerti dengan kehidupan keluarganya itu. Bundanya yang beruaha keras menghadapi kesulitan hidup keluarganya itu dengan membuat bed cover. Larut malam sudah biasa menjadi teman begadang bundanya itu dengan memotongi kain perca. Bed cover yang sudah jadi dititipkan di swalayan di dekat rumahnya itu. Dari ketegaran bundanya itulah Rasti belajar tegar menghadapi cobaan yang menimpanya. Tak putus-putus untaian doa yang sepanjang hari terucap berdoa kepada Sag Khalik mendoakan bunda tercintanya agar senantiasa dikaruniai kesehatan lahir ban batin.
Suatu hari ayahnya Rasti memutuskan untuk berhenti bekerja dan berhenti berorganisasi. Doa Rasti yang dikabulkan oleh Sang Khalik. Daripada hanya berdia diri dirumah, ayahnya mulai melirik dunia usaha yang berkemungkinan besar mempunyai penghasilan yang tinggi. Sebegai langkah awal ayahnya membeli beberapa buku buku sederet profil pengusaha sukses, ayahnya mulai mengambil ilmu-ilmu dari buku itu,  sebut saja Bob Sadino, Bill Gates, SteveJobs, Richard Brason, Donald Trump, dan Elang Gumilah. Sederet pengusaha yang sukses karena mereka memulai usahanya dari awal. Buah jatuh tidak jauh dari pohonya, pilihan kata yang tepat untuk menggambarkan Rasti. Benih pohon bisnis tumbuh pesat pula mengalir di dalam darah Rasti, terlebih setelah Rasti juga mengikuti jejak ayahnya untuk membaca dan menyerap isi beberapa buku yang dibeli ayahnya itu.
Dua kegagalan di masa lalunya sudah hanyut terbawa aliran air yang terus mengalir entah sekarang dimana. Berkat usahaya dan doa yang tak henti-hentinya dilakuakn Rasti, akhirnya Rasti di terima kuliah di jurusan bahasa Inggris. Jurusan yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh Rasti itu menjadi tujuan akhir yang dilakukan Rasti. Kendala finansial mendorong keingina  Rasti untuk merambah ke dunia kerja di samping kulia. Ia bermaksud meringankan beban keluarganya.
Terik mentari mulai mencapai puncaknya. Kendaraan yang melewati rumahnya seperti menyambar-nyabar. Udara memanas dan butiran keringat mulai menetes. Sepulang Rasti dari kampus, datang saudara sepupunya ke rumah Rasti yaitu Kak Ica. Disela-sela perbincangan yang panjang lebar itu Kak Ica sepupunya Rasti mengaja Rasti untuk berbisnis.
“Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita patuangan untuk membeli kios itu, lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica.
“Ayoo, Kak. Tidak apa apa.” Saut Rasti.
Setelah kesepakatan yang dibuat Rasti dan Kak Ica itu. Akhirnya, Rasti dan Kak Ica mulai merintis bisnis pakaiaan.
Waktu memindahkan bulan demi bulan. Tak terasa bisnis yang dirintis beberapa bulan lalu, kini telah menuai hasil yang gemilang. Tak disangka sebelumnya bisnis yang ia rintis dari nol menjadi besar dan sampai memiliki perusahaan. Rasti menjadi pegusaha muda yang sukses karena ia masih berumur 20 tahun.
Suara berisik dari gesekan plastik saat para karyawan Rasti mengepak pakaian. Kincir kipas berputar menyapu keringat para karyawannya. Tidak hanya secara langsung Rasti berbisnis, melalu dunia maya juga Rasti lakukan untuk mendapatkan konsumen dari luar kota. Para pembeli berdatangan berharap mendapatkan pakainya yang bagus. Melilih dan melilah pembali lakukan. Rasti sering turun langsung dalam hal melayani para konsumennya itu. Disaat Rasti sedang bertatap langsung dengan pembeli, bunda tercinta Rasti datang.
“Wah, ternyata Nanda sudah hebat. Usahamu udah berkembang pesat dan meraup untung nih”. Sanjung  bundanya.
“Alhamdullilah bunda,ini juga berkat bantuan Kak Ica dan doa bunda dan ayah”. Jawab Rasti.
Kesibukan berbisnis tidak melemahkan prestasi di ranah akademis. Rasti berhasil mempertahankan semuanya dengan menyeimbangkan bisnis dan kuliahnya dengan memukau.
Seiring waktu berjalan, jaringan bisnis Rasti mulai meluas ke kota-kota di Indonesia. Keberhasilan Rasti dibarengi oleh ayahnya yang mempunyai jadwal padat untuk ceramah sebagai motivator mendorongku untuk membantunya. Jadilah Rasti mulai bertambah bisnis dengan berkiprah dalam dunia event organizer. Dengan berjalannya waktu bisnis ini juga menjadi besar dan jangan konsumennya juga banyak. Semua ini semakin membuka peluanguntuk berkiprah di bidang lain. Akhirnya Rasti membuka usaha satu lagi yaitu usaha penjualan tiket pesawat. Keberuntungan atas kerja keran Rasti tidaklah sia-sia bisnis yang ia bangun semuanya sekses dapat merkembang dan memiliki kantor cabang di berbagai kota di Indonesia.

Kesuksesan yang telah didapat Rasti tidaklah membuatnya menjadi angkuh dan sombong, terutama di hadapan Tuhan. Rasti memaknai semua ini denga ibadah yang tidak putus dipanjatkan Rasti, karena tanpa ridha-Nya kesuksesan ini tidaklah tercipta. Motivator dan nasehat orang tuanya selalu terpampang dalam hatinya dalam menghadapi kesulitan. 

Anda bia mendownload cerpen di atas, melalui IKI HLOO

Sunday, 26 October 2014

Puisi Untukmu Masa Laluku






Dimasa yang Lama
Karya : Ario Chandra Purpratama

Sebutir rindu menetes pilu.
Tak mampu k bendung lagi.
Rindu ini untukmu.
Sang masa laluku.

Apakah kau mengingatku?
Yang memulai harimu dengan sapa, “Selamat Pagi”
Senyummu yang mengintipku melalui cela-cela jendela.
Slalu mengingatkank pada mu.
Mentari? Iya kamu.

Kau bukan sekedar oemicu rinduku.
Kau ingatkan terdalamku.
Apakah kau tahu?
Sepertinya tidak, kamu telah mengantikanku, bukan?

Ingatkah saat kita masih sama?
Saatku bisikan rasamu kepadaku.
Itu adalah hal terindah dalam hidupku.

Apakah kau masih menyimpan bunga itu?
Lambang rasaku kepadamu.
Sepertinya sudah layu membatu.
Itu sudah lama.

Kini kau telah jauh.
Dari hati kecil ini.
Tidak seperti ku menunggu pagi.
Itu terlalu cepat.
Seperti kau dan aku kini.

Biografi Albert Einstein

Albert Eintein



Albert Einstein lahir pada 14 Maret 1879 di di Württemberg, Jerman sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Ayah bernama Hermann Einstein, dia adalah seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, sedangkan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Walaupun, kelua
rga mereka keturunan Yahudi tetapi, Albert disekolahkan di sekolah Katholik pada umur 5 tahun selama tiga tahun.

Pada umur lima tahun, ayahnya memperkenalkan kompas kantung, waktu itu Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" beraksi terhadap jarum di kompas tersebut, dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Suatu saat dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.

Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada yang mengatakan bahwa dia gagal dalam matematika di sekolahnya, tetapi ini tidak benar karena pada suatu waktu nilai akademisnya membaik dan menjadikan banyak orang bingung. Karena ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanak dan awal remaja maka kedua pamannya membantu mengembangkan dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.

Dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya Pada tahun 1894, maka Einstein pindah dari München ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia setelah menyelesaikan sekolah satu semester.

Karena dia gagal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya maka oleh keluarganya albert dikirim ke Aarau, Swiss untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, dan di sana dia menerima diploma pada tahun 1896, Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.

Setelah lulus Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan untuk mengajar, Ayah teman sekelasnya menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.

Pada tanggal 6 Januari 1903 Einstein menikahi Mileva Maric. Mileva adalah seorang matematikawan. Mereka dikaruniai anak yang bernama Hans Albert Einstein dan Eduard. Tetapi, mereka dikabarkan telah memiliki seorang putri bernama Lieserl lahir pada Januari tahun 1902. Namun berita tentang Lieserl tidak begitu jelas, kabar mengatakan anak pertama Einstein tersebut meninggal karena sakit. Pada tahun 1904 posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi pegawai tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich. Mereka cerai pada tanggal 14 Februari 1919. Einstein menikah dengan Elsa Lowenthal pada tanggal 2 Juni 1919 yang merupakan sepupunya sendiri.

Pada tahun 1905 Albert Eintein menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.

Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein pada tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Di artikel pertamanya pada tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.

Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown.


Di bulan Februari 1933 ketika Einstein berkunjung ke Amerika, dia memutuskan untuk tidak kembali ke Jerman selama menguatnya Nazi dibawah Adolf Hitler. Saat Einstein bersama istrinya Elsa Löwenthal  ingin kembali ke Belgia pada bulan Maret, kapalnya diserbu oleh tentara Nazi dan dipakasa kembali ke Jerman. Beberapa bulan kemudian, Einstein menyadari bawah dirinya merupakan target pembunuhan atas dasar hukum yang berlaku di Jerman saat itu untuk kaum yahudi. Mengetahui hidupnya terancam, Einstein memutuskan pergi ke Belgia dan tinggal disana untuk tiga bulan sebelum tinggal di Inggris. Di bulan Oktober 1933, Einstein kembali ke Amerika dan bekerja di Universitas Princeton. Einstein mendapatkan kewarganegaraan Amerika pada tahun 1940.

Pada 17 April 1955, Albert Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh pecahnya suatu aneurisma aorta perut, yang sebelumnya telah dilakukan pembedahan oleh Dr Rudolph Nissen pada tahun 1948. Ia mengambil konsep pidato, ia sedang mempersiapkan untuk penampilan televisi memperingati ulang tahun Negara Israel ketujuh dengan kondisi di rumah sakit, tapi dia tidak hidup cukup lama untuk menyelesaikannya. Einstein menolak operasi, dia berkata, "Saya ingin pergi ketika saya ingin. Hambar untuk memperpanjang hidup artifisial. Saya telah melakukan bagian saya, sekarang saatnya untuk pergi, aku akan melakukannya dengan elegan..." Dia meninggal di Rumah Sakit Princeton, pagi, pada 18 April 1955 pada umur 76.

Selama autopsi, ahli patologi dari Rumah Sakit Princeton, Thomas Stoltz Harvey, menghapus otak Einstein untuk pengawetan tanpa izin dari keluarganya, dengan harapan bahwa ilmu saraf masa depan akan mampu menemukan apa yang membuat Einstein begitu cerdas. Einstein tetap dikremasi dan abunya tersebar di sebuah lokasi yang dirahasiakan.
Walaupun, Alber Einstein menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme sejak kecil tetapi, itu bukan hambatan Albert Einstein untuk mengembangkan pikirannya terhadap dunia fisika dan matematika. Ala hasil Albert Eintein dapat menemukan penemuan dibidang fisika dan matematika dan banyak mendapatkan penghargaan. Itu semua yang membuat Albert Einstein menjadi tokoh dunia yang berpengaruh terhadap ilmu pengetahuan di dunia.


Anda Bisa Mendownload Artikel di atas, DI SINI ALBERT EINSTEIN



Saturday, 11 October 2014

Mendapatkan Gems Di Games COC Gratis

Posting bagaimana cara mendapatkan gems secara gratis tanpa hack atau cheat atau jailbreak. Berguna buat Android dan Iphone. Tanpa root juga. Langsung aja LES'T Go!!!



Anda main games Clash of Clans, sering terkendala Builder yang hanya 2 orang aja. ⓜⓐⓤ perbanyak mesti kumpulin Gems pelan" atau bayar pake kartu kredit buat beli BUILDER HUTS.
Saya kasih solusinya tanpa kartu kredit dan bisa dapatkan 1000 gems sekali. Caranya :
1. Masuk dulu ke games Clash of Clans Anda, lihat bagian Setting, pastikan telah Connected dengan Facebook. (lalu minimize games anda)
2. Buka link ini di browser anda DI SINI
3. Download dan Install Aplikasinya.
4. Setelah selesai ikuti petunjuknya sampe masuk ke Kolom Sponsor. Disana ada dikasih beberapa Games yang pada bagian kanan ada ditulis dapat bonus creditnya.
5. Download games tersebut dan mainkan gamesnya selama 30 detik
6. keluar dari gamesnya dan kembali ke aplikasi tadi.
7. Lihat sudut kanan atas anda, yang semula. hanya 0 Credit sekarang udah bertambah creditnya sesuai games yang anda download.
8.Downlad games dari kolom sponsor sebanyak"nya. kumpulkan hingga 3000 credits.
9. Nanti credits inilah yg akan kita redeem di google play / iOs

Cara redeem nya atau nuker credit dengan gems silahkan googling. :D hehehe....

Wednesday, 8 October 2014

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

A.   Ciri-Ciri Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan

a)      Subjek

Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan pikiran.

Ciri-ciri subjek: 

1.      Jawaban apa atau siapa.
2.      Didahului kata bahwa.
3.      Berupa kata atau frasa benda (nomina). 
4.      Disertai dengan kata ini atau itu.
5.      Berupa kata benda.
6.      Kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa 
7.      Tidak didahlui preposisi : di, dalam, pada, bagi, unruk, dari, menurut, dan berdasarkan.
8.      Tidak dapat di ingkari dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan

b)      Predikat

Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan.

Ciri-ciri predikat: 

1.       Jawaban mengapa, bagaimana. 
2.      Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan.
3.      Dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir. 
4.      Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain. 
5.      Tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek.
6.      Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni 
7.       Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatatau bilangan. 
8.      Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
9.      Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

c)      Objek

Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran. 



Ciri-ciri objek: 
1.      Berupa kata benda.
2.      Tidak didahului kata depan.
3.      Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif.
4.      Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif.
5.      Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan. 
6.      Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
7.      Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.


d)     Pelengkap (Pel.)


Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi Predikat. Letak Pelengkap umumnya di belakang Predikat yang berupa verba. Seringkali kita dibuat bingung antara Pelengkap dan Objek. Satu hal yang perlu diketahui adalah Pelengkap tidak dapat menjadi Subyek bila dipasifkan. Jika kalimat ada Objek maka biasanya Pelengkap terletak setelah (di belakang) Objek. Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional.

Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
o  Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
o  Menempati posisi di belakang predikat.
o  Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.

Ciri-ciri pelengkap.
1.      Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
o   Diah mengirimi saya buku baru.
o   Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan  tidak mendahului predikat.

2.      Tidak Didahului Preposisi
                         Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi.
Contoh : Honey bermain piano.

e)      Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.

Ciri-ciri keterangan: 
1.      Bukanunsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
2.      Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3.      Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).
Terdapat Beberapa Jenis Keterangan
       Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
o  Keterangan Waktu
            Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
o  Keterangan Tempat
            Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
o  Keterangan Cara
            Keterangan cara dapat berupa frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara yang diikuti verba (kata kerja). Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
o  Keterangan Alat
       Keterangan cara berupa frasa yang menyatakan cara ditandai oleh kata dengan yang diikuti nomina (kata benda).
o  Keterangan Sebab
            Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau sebab yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.

o  Keterangan Tujuan
            Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
o  Keterangan Aposisi
            Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.
     Contoh : Guru saya, Bu Erwin, terpilih sebagai guru teladan.
o  Keterangan Tambahan
            Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Marshanda, siswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
 Keterangan tambahan (tercetak tebal) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Marshanda.
o  Keterangan Pewatas
            Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contoh: Siswa yang mendapatkan nilai bagus tiga lebih mendapat beasiswa.

B.     KALIMAT TUNGGAL DN MAJEMUK

1.      Kalimat Tunggal

Kalimat tungga adalah kalimat yang mengadung satu pola kalimat yang mempunyai satu subjek dan satu predikat yang diperluas dengan berbagi keterangan.
Contoh : Ali berlari di Sepanjang Jalan.

2.      Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.


Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
1.    Kalimat Majemuk Setara
2.   Kalimat Majemuk Rapatan
3.   Kalimat Majemuk Bertingkat
4.   Kalimat Majemuk Campuran

a)      Kalimat Majemuk Setara\

Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:

Jenis
Konjungsi
Penggabungan
Dan
Penguatan
Bahwa
Pemilihan
Atau
Berlawanan
di lanjutkan pada sebuah kalimat majemuk yang kedua (sedangkan)
Urut waktu
Kemudian, lalu, dan lantas

Contoh:
1.    Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2.   Norif berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
·           Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk).
·           Norif berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk).


b)      Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
1.   Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
2.   Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3.   Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
·            Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
                       
c)      Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.

Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri          dari sepuluh macam, yakni:

Jenis
Konjungsi
Syarat
jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
Tujuan
agar, supaya, biar
Perlawanan
walaupun, kendati(pun), biarpun
Penyebab
sebab, karena, oleh karena
Pengakibat
maka, sehingga
Cara
dengan, tanpa
Alat
dengan, tanpa
Perbandingan
seperti, bagaikan, alih-alih
Penjelasan
bahwa
Kenyataan
padhal



Contoh:
1.    Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
2.   Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti   keterangan  waktu)
·         Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
·         Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)

d)     Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
1.   Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2.   Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3.   Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan    waktu)
·         Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran).


Anda bisa mendownload file DI SINI

Editor : Ario Chandra Purpratama.
Sumber : http://kumpulanmakalahmatakuliahakpercianjur.blogspot.com/p/pola-dasar-kalimat-bahasa-indonesia.html
http://sasindo2010uns.blogspot.com/2011/11/ciri-ciri-subjek-predikat-objek-dan.html
http://adlanfadhillah.blogspot.com/2013/10/pengertian-kalimat-dan-jenisnya.html