Coba Buka!!

Wednesday, 8 October 2014

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

A.   Ciri-Ciri Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan

a)      Subjek

Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan pikiran.

Ciri-ciri subjek: 

1.      Jawaban apa atau siapa.
2.      Didahului kata bahwa.
3.      Berupa kata atau frasa benda (nomina). 
4.      Disertai dengan kata ini atau itu.
5.      Berupa kata benda.
6.      Kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa 
7.      Tidak didahlui preposisi : di, dalam, pada, bagi, unruk, dari, menurut, dan berdasarkan.
8.      Tidak dapat di ingkari dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan

b)      Predikat

Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan.

Ciri-ciri predikat: 

1.       Jawaban mengapa, bagaimana. 
2.      Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan.
3.      Dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir. 
4.      Dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain. 
5.      Tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek.
6.      Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni 
7.       Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatatau bilangan. 
8.      Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
9.      Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

c)      Objek

Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran. 



Ciri-ciri objek: 
1.      Berupa kata benda.
2.      Tidak didahului kata depan.
3.      Mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif.
4.      Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif.
5.      Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan. 
6.      Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
7.      Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.


d)     Pelengkap (Pel.)


Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi Predikat. Letak Pelengkap umumnya di belakang Predikat yang berupa verba. Seringkali kita dibuat bingung antara Pelengkap dan Objek. Satu hal yang perlu diketahui adalah Pelengkap tidak dapat menjadi Subyek bila dipasifkan. Jika kalimat ada Objek maka biasanya Pelengkap terletak setelah (di belakang) Objek. Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional.

Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
o  Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
o  Menempati posisi di belakang predikat.
o  Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.

Ciri-ciri pelengkap.
1.      Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
o   Diah mengirimi saya buku baru.
o   Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan  tidak mendahului predikat.

2.      Tidak Didahului Preposisi
                         Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi.
Contoh : Honey bermain piano.

e)      Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.

Ciri-ciri keterangan: 
1.      Bukanunsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
2.      Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3.      Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).
Terdapat Beberapa Jenis Keterangan
       Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
o  Keterangan Waktu
            Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
o  Keterangan Tempat
            Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
o  Keterangan Cara
            Keterangan cara dapat berupa frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara yang diikuti verba (kata kerja). Terakhir,  keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
o  Keterangan Alat
       Keterangan cara berupa frasa yang menyatakan cara ditandai oleh kata dengan yang diikuti nomina (kata benda).
o  Keterangan Sebab
            Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau sebab yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.

o  Keterangan Tujuan
            Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
o  Keterangan Aposisi
            Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.
     Contoh : Guru saya, Bu Erwin, terpilih sebagai guru teladan.
o  Keterangan Tambahan
            Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Marshanda, siswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
 Keterangan tambahan (tercetak tebal) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Marshanda.
o  Keterangan Pewatas
            Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contoh: Siswa yang mendapatkan nilai bagus tiga lebih mendapat beasiswa.

B.     KALIMAT TUNGGAL DN MAJEMUK

1.      Kalimat Tunggal

Kalimat tungga adalah kalimat yang mengadung satu pola kalimat yang mempunyai satu subjek dan satu predikat yang diperluas dengan berbagi keterangan.
Contoh : Ali berlari di Sepanjang Jalan.

2.      Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.


Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
1.    Kalimat Majemuk Setara
2.   Kalimat Majemuk Rapatan
3.   Kalimat Majemuk Bertingkat
4.   Kalimat Majemuk Campuran

a)      Kalimat Majemuk Setara\

Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:

Jenis
Konjungsi
Penggabungan
Dan
Penguatan
Bahwa
Pemilihan
Atau
Berlawanan
di lanjutkan pada sebuah kalimat majemuk yang kedua (sedangkan)
Urut waktu
Kemudian, lalu, dan lantas

Contoh:
1.    Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2.   Norif berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
·           Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk).
·           Norif berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk).


b)      Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
1.   Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
2.   Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3.   Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
·            Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
                       
c)      Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.

Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri          dari sepuluh macam, yakni:

Jenis
Konjungsi
Syarat
jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
Tujuan
agar, supaya, biar
Perlawanan
walaupun, kendati(pun), biarpun
Penyebab
sebab, karena, oleh karena
Pengakibat
maka, sehingga
Cara
dengan, tanpa
Alat
dengan, tanpa
Perbandingan
seperti, bagaikan, alih-alih
Penjelasan
bahwa
Kenyataan
padhal



Contoh:
1.    Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
2.   Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti   keterangan  waktu)
·         Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
·         Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)

d)     Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
1.   Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2.   Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3.   Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan    waktu)
·         Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran).


Anda bisa mendownload file DI SINI

Editor : Ario Chandra Purpratama.
Sumber : http://kumpulanmakalahmatakuliahakpercianjur.blogspot.com/p/pola-dasar-kalimat-bahasa-indonesia.html
http://sasindo2010uns.blogspot.com/2011/11/ciri-ciri-subjek-predikat-objek-dan.html
http://adlanfadhillah.blogspot.com/2013/10/pengertian-kalimat-dan-jenisnya.html




5 comments:

  1. Jadi, perbedaan antara kalimat tunggal sama majemuk apa?

    ReplyDelete
  2. Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa. Sedangkan, Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
    Maaf karena baru bisa bales dikarenakan kesibukan disekolah.

    ReplyDelete
  3. Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat. hehe
    Jangan Lupa mampir ke blog Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BUMN PT Pertamina (Persero)

    ReplyDelete